Selasa, 16 April 2013

Jepang Ingin Menyerang Korut Lebih Dulu


Rudal Patriol yang dipersiapkan Jepang (Foto: Reuters)
Rudal Patriol yang dipersiapkan Jepang (Foto: Reuters)

TOKYO - Mantan Menteri Pertahanan Jepang Shigeru Ishiba menegaskan, Jepang seharusnya bisa melakukan serangan pencegahan atas ancaman yang dilayangkan musuh. Komentar Ishiba ini terkait dengan ancaman yang diutarakan Korea Utara (Korut) terkait krisis Semenanjung Korea.

Menurut Ishiba, serangan pencegahan terhadap basis pertahanan musuh merupakan cara untuk mencegah rudal balistik musuh melakukan serangan. Tetapi serangan tersebut sepertinya amat sulit dilakukan oleh Jepang.

Berdasarkan perjanjian pasca Perang Dunia II, Jepang dilakukan untuk melancarkan serangan pertama terhadap musuh. Negeri Sakura itu hanya diperbolehkan untuk mengambil tindakan militer sebagai bentuk pembelaan diri.

Jepang sendiri tidak memiliki rudal jarak jauh yang bisa melakukan serangan pencegahan. Tetapi Ishiba bersikeras kondisi yang terjadi saat sangat berbeda.

"Tentunya akan terlambat bila Korea Utara sudah melepaskan rudalnya dan puluhan ribu jiwa tewas," ujar Ishiba, seperti dikutip Chosun Ilbo,
Menurutnya, mengingat Korut sudah mengancam Jepang dengan tembakan rudal, maka sudah tentu Jepang diperbolehkan untuk membela diri dengan melakukan serangan lebih dulu. Bagi Ishiba, langkah serangan awal ini, merupakan cara untuk menjaga puluhan ribu nyawa warga Jepang.

Ishiba juga menginginkan adanya perubahan konstitusi yang memungkinkan Jepang melakukan serangan awal dan hak untuk berperang dengan negara yang menjadi musuhnya.

Keinginan Ishiba dipicu dari ancaman Korut yang bermaksud untuk menyerang Prefektur Aomori, Misawa dan Okinawa. Korut juga mengancam untuk melakukan serangan terlebih dahulu ke Jepang. Namun, ancaman ini tidak lebih sebagai retorika perang yang tidak dipercaya oleh dunia internasional tetapi terus diawasi.

0 komentar:

Posting Komentar

By Zoelfata. Diberdayakan oleh Blogger.